Soal:
Ada tiga kendala atau permasalahan dalam kegiatan
seleksi pegawai yaitu Suplai, Etis dan Organisasional. Jelaskan pendapat anda
mengenai ketiga hal tersebut?
Jawab:
Menurut pendapat saya
mengenai tiga kendala atau permasalahan dalam kegiatan seleksi pegawai yaitu
Suplai, Etis dan Organisasional yaitu:
Proses seleksi
merupakan rangkaian tahapan khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana
yang diterima dari sejumlah pelamar yang masuk. Proses seleksi tergantung pada
tiga masukan yang akan sangat menentukan efektivitas proses seleksi, yakni:
- Analisis
Jabatan. Informasi analisis jabatan memberikan deskripsi jabatan,
spesifikasi jabatan, dan standar-standar prestasi yang disyaratkan untuk
setiap jabatan.
- Perencanaan
sumber daya manusia. Rencana ini memberi informasi kepada manajer
personalia mengenai lowongan pekerjaan.
- Penarikan
atau Rekruitmen. Langkah ini diperlukan agar manajer personalia
mendapatkan sejumlah pelamar yang akan terpilih.
Dalam kegiatan seleksi
ini, bagian kepegawaian menghadapi tiga permasalahan, yaitu masalah suplai,
etis dan organisasional. Ketiganya sering kali menjadi kendala dalam kegiatan
seleksi yang diuraikan sebagai berikut:
- Masalah
Suplai
Biasanya
semakin besar jumlah pelamar yang qualified
, akan semakin mudah bagi bagian kepegawaian untuk memilih pegawai baru
yang berkualitas. Namun keterbatasan bagian-bagian tertentu membuat organisasi
tidak leluasa memilih calon-calon yang terbaik. Menurut Hani Handoko(1985:62),
keterbatasan suplai ini dapat diukur dengan menggunakan rasio seleksi, yaitu
hubungan antara jumlah pelamar yang diterima dan jumlah total pelamar yang
tersedia.
jumlah total pelamar
Apabila
rasio kecil, misalnya 1:2 berarti hanya ada sedikit pelamar yang tersedia untuk
dipilih. Dalam banyak kasus, rasio seleksi kecil mencerminkan rendahnya
kualitas rekrutmen.
Pada
umumnya, setiap dibuka penerima dari instansi publik, kita akan mendapatkan
pelamar yang sangat berlimpah. Pelamar ini merupakan gabungan dari lulusan baru
dan pegawai honorer yang telah beberapa waktu bekerja, tetapi belum diangkat
menjadi pegawai tetap.
- Masalah
Etis
Pada
waktu penerimaan pegawai, sering kali kita dengar istilah sistem keluarga (family system). Masalah ini sering kali
mempengaruhi keputusan penerimaan pegawai. Apabila standar-standar etis ini
dilanggar, pegawai baru yang dipilih mungkin tidak tepat.
- Masalah
Organisasional
Proses
seleksi bukan merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan prasarana ketika
organisasi berupaya mencapai visi dan misinya. Di satu sisi, organisasi
menghadapi keterbatasan, seperti anggaran yang akan membatasi proses seleksi.
Di sisi lain, kebijaksanaan dan taktik organisasi juga merupakan
batasan-batasan. Misalnya, organisasi lebih mengutamakan menerima calon pegawai
laki-laki disbanding perempuan, meski tidak tertulis, hal itu dapat menghampat
proses seleksi yang wajar.
Kualifikasi
Dasar Seleksi
Dengan memperhatikan
tujuan seleksi, jelas betapa penting proses
seleksi dalam memberi penilaian terhadap sifat-sifat, watak, dan kemampuan
pelamar secara tepat, teliti, dan lengkap. Sifat, watak, dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dalam deskripsi jabatan harus
sejauh mungkin tercermin atau ada pada diri pelamar. Pada umumnya beberapa kualifikasi berikut ini
mendasari suatu proses seleksi, yakni:
- Keahlian.
Keahlian merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar proses
seleksi. Keahlian ini dapat digolongkan menjadi tiga: technical skill,
human skill, dan conceptual skill. Technical skill merupakan jenis
keahlian utama yang harus dimiliki para pegawai pelaksana, human skill
merupakan keahlian yang harus dimiliki mereka yang akan memimpin beberapa
bawahan atau lebih. Sedangkan conceptual ski” merupakan keahlian yang
harus dimiliki mereka yang akan memangku jabatan pucuk pimpinan, sebagai
figur harus mampu mengkoordinir aktivitas-aktivitas utama dalam organisasi
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
- Pengalaman.
Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan,
pengalaman pelamar cukup penting dalam proses seleksi. Suatu
organisasi atau perusahaan cenderung memilih pelamar yang berpengalaman
daripada yang tidak berpengalaman. Mereka yang berpengalaman dipandang
lebih mampu dalam pelaksanaan-pelaksanaan tugas yang akan diberikan di
samping, tentu, kemampuan intelegensi juga akan menjadi dasar
pertimbangan selanjutnya. Sebab, orang yang mempunyai intelegensi baik
biasa memiliki kecerdasan cukup baik. Pengalaman saja tidak tepat
digunakan menentukan kemampuan seorang pelamar dalam menyelesaikan tugas
dengan baik.
- Umur.
Perhatian dalam proses seleksi juga bertujuan pada masalah umur pelamar.
Usia muda dan usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya seorang
pelamar. Mereka yang usia lanjut, tenaga fisiknya relatif terbatas, meski
mereka pada umumnya banyak pengalaman. Sebaliknya mereka yang muda,
mungkin memiliki vitalitas fisik cukup baik, namun labour turnover mereka
relatif lebih besar dan tanggungjawab mereka pun relatif kurang dibanding
yang usia lanjut. Karena itu yang terbaik adalah pelamar-pelamar berusia
sedang, atau sekitar 30 tahun, dengan kualitas-kualitas yang disesuaikan
keperluan organisasi bersangkutan. Persoalan berapa sebaiknya umur pegawai
agar memberikan prestasi maksimal kepada organisasi merupakan persoalan
yang perlu perhatian tersendiri. Umumnya perusahaan menolak mempekerjakan
mereka yang berusia lanjut karena alasan-alasan, antara lain, lambat
bekerja, kurang kreatif, sukar
dididik, sering mangkir, dan sering sakit.
- Jenis
Kelamin. Sebagai dasar seleksi, jenis kelamin sering diperhatikan, terlebih
untuk jabatan tertentu. Pada abad ke-20 ini, memang terbuka lebar
kesempatan bagi tenaga kerja pria maupun wanita untuk berbagai jabatan. Jabatan- jabatan
tersebut ada yang memang dikhususkan untuk pria, ada yang dikhususkan
untuk wanita, dan banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis kelamin
tersebut. Dalam hal ini, perlu penanggung jawab sumber daya manusia dalam
organisasi memperhatikan perundang-undangan sosial yang berlaku. Contoh,
perundang-undangan sosial melarang
setiap perusahaan mempekerjakan wanita di pertambangan, juga wanita tidak
boleh dipekerjakan pada malam hari, kecuali perawat kesehatan di rumah
sakit. Dari uraian itu terlihat, dalam penentuan kualifikasi pelamar
kerja, masalah jenis kelamin menjadi salah satu dasar dalam proses seleksi.
- Pendidikan.
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendidikan dan latihan
sebelumnya. Pendidikan dan latihan yang dialami pelamar menentukan hasil
seleksi selanjutnya dan kemungkinan penempatan dirinya dalam organisasi
bila jadi diterima. Tanpa latar belakang pendidikan pelamar ini,
organisasi akan sulit menyeleksi.
- Keadaan
fisik. Kondisi fisik seseorang pelamar kerja penting dalam proses seleksi.
Sebab bagaimanapun juga suatu organisasi secara optimal senantiasa ingin
memperoleh tenaga kerja yang sehat jasmani maupun rohani dan bahkan postur
tubuh yang baik untuk jabatan tertentu. Bagi pelamar yang memiliki keadaan
fisik baik jelas lebih beruntung dalam proses seleksi. Tentunya, juga
tetap dengan memperhatikan faktor-faktor lain lagi.
- Tampang.
Kalau orang barat menyebut personal appearance, itu artinya tampak
seseorang di hadapan orang lain atau yang tampak pada orang lain. Dalam
jabatan-jabatan tertentu, tampang juga merupakan salah satu kualifikasi
yang menentukan keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas. Misal:
tugas sebagai pramugari, pelayan toko, hubungan masyarakat, dan
sebagainya. Pada umumnya persyaratan tampang ini merupakan kualifikasi
tambahan untuk jabatan tertentu.
- Bakat.
Bakat atau aptitude seseorang pelamar turut memang kunci sukses dalam
proses seleksi. Bakat ini dapat nampak pada test-test fisik maupun
psikologis. Dengan test- test tersebut, dapat diketahui bakat-bakat
tersembunyi yang suatu saat dapat dikembangkan selain bakat yang telah
ada.
- Temperamen.
Temperamen adalah pembawaan seseorang yang tidak dapat dipengaruhi
pendidikan, berhubungan langsung dengan emosi seseorang. Temperamen
merupakan sifat yang mempunyai dasar pada faktor-faktor dalam jasmani
bagian dalam, ditimbulkan proses-proses biokimia. Temperamen seseorang
itu bermacam-macam, antara lain, periang, tenang, tenteram, dan pemarah.
Temperamen-temperamen ini menentukan pula sukses tidaknya seleksi dan
atau di mana seseorang pelamar, bila lulus, akan di tempatkan dalam
organisasi.
- Karakter.
Karakter berbeda dengan temperamen meskipun ada hubungan erat antara
keduanya. Temperamen adalah faktor endogin, sedangkan karakter faktor
eksogen. Karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan, sedang
temperamen tidak dapat diubah. Meskipun semua kualifikasi itu penting,
tetap harus dicatat, tidak seluruh kualifikasi ini harus dimiliki
seseorang pelamar atau calon pegawai. Kualifikasi amat tergantung pada job
specification jabatan tertentu, tergantung pada jabatan yang lowong dan
perlu diisi.
Untuk itu solusi dari
permasalahan tersebut yang berkaitan
dengan proses Rekruitmen meliputi :
A.
Identifikasi Spesifikasi pekerjaan
a.
Identifikasi spesifikasi
kegiatan-kegiatan kerja.
b.
Persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan
untuk menopang kegiatan-kegiatan kerja.
c.
Menetapkan Record ( pendapatan ) yang
bersifat aplikatif dengan kegiatan-kegiatan kerja yang telah ditetapkan ( alur
kegiatan kerja )
d.
Melakukan pemeriksaan ( screening )
dalam kaitannya dengan aplikasi-aplikasi kerja yang akan dilaksanakan.
e.
Melakukan kegiatan testing dan interview
( wawancara ).
f.
Melakukan tes fisik ( kesehatan )
pegawai / calon pegawai.
g.
Koordinasi internal organisasi berkaitan
dengan kebutuhan akan personalia, termasuk penyusunan kegiatan promosi.
h.
Menetapkan besaran gaji dan
tunjangan-tunjangan yang terkait dengan kesejahteraan pegawai.
i.
Penyusunan jabatan untuk para pekerja
baik yang lama maupun yang baru , dilengkapi tugas dan tanggungjawabnya.
B. Berkaitan dengan Perencanaan Organisasi dan
Staffing
- Rekruitmen
harus disesuaikan dengan karakter organisasi dan besaran organisasi (
skala organisasi ).
- Semakin
besar skala organisasi maka lingkup kegiatan rekruitmen menjadi komplek
sekali
- Tekanan organisasi yang ber skala besar
ditandai oleh spesialisasi.
- Rekruitmen
pada dasarnya tidak merupakan tanggungjawab satu manajer saja, namun
melibatkan manajer yang lainya yang membutuhkan sumber daya manusia.
- Rekruitmen
berskala besar ditangani oleh staf yang berskala besar, dan testing
dilakukan secara kelompok.
- Manajer
melakukan ketentuan rekruitmen sesuai ketentuan staffing, secara committed
mereka menetapkan kebutuhan akan pegawai baru dan bertumpu pada tuntutan
organisasi.
- Bila
rekruitmen berskala sangat besar, maka dapat dilaksanakan oleh suatu
komite organisasi yang bersifat terpisah.
C. Berkaitan denga seleksi
Maka petugas yang
menangani seleksi tersebut diwajibkan memiliki penguasaan pengetahuan
diantaranya yaitu :
- Memahami
organisasi ditempat dia bekerja.
- Memahami
karakteristik pegawai / calon pegawai dari berbagai tingkatan.
- Ketrampilan
dan study banding untuk melakukan seleksi.
- Memahami
cara untuk menempatkan kandidat yang tepat untuk satu jabatan.
D. Mengoptimalkan Sumber Daya Rekrutmen
Adapun
sumbernya terdiri dari :
- Transfer Internal dan Promosi .
Melalui
metode “ Job Bidding “ data-data ( informasi ) mengenai karyawan suatu
organisasi dan kebutuhan pekerjaannya disimpan dalam word prosessor atau data
base, sehingga proses transfer atau promosi karyawan pada jabatan/pekerjaan
yang ada, bisa lebih efektif “ Job posting“ melalui job bidding akan mengurangi ketidak puasan dan perputaran
( turn over ) karyawan, bila penambahan posisi diisi oleh orang-orang dalam.
- Sumber
Eksternal, yang terdiri dari :
Catatan-catatan/file
lamaran ; Walk in applicants ( mendatangi secara langsung ),
Lembaga-lembaga
pendidikan; Open Houses ( pelamar datang
untuk mendapatkan penjelasan pada waktu-waktu yang dikehendakinya ),
Field
Interview ( sama dengan open houses, hanya dilakukan diluar kota dengan biaya
lebih mahal serta membutuhkan lebih banyak iklan ).
Tenaga
kerja sementara ; Part-time dan kontrak, Organization Outplacing Employyees ,
Diret Mail Recruitment, pertemuan para profesional, Asosiasi dagang dan
pameran, Agen-agen tenaga kerja swasta, dan iklan Rekrutmen.
- Pendekatan
sistem sosial ( Human relation )
Manajemen
sumber daya manusia atau personalia merupakan proses yang komplek, dengan
kekomplekannya maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang
lain yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam
pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan. Setiap ada
permasalahan, maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan resiko
yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja.
- Pendekatan
paternalisme ( Paternalistik )
Dengan
adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang menunjukan mereka dapat
melepaskan diri dari ketergantungan manajemen / maka pimpinan perusahaan
mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu
konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai
usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak
mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode
tahun 1930-an.
- Pemeliharaan
Tenaga Kerja
Didalam
pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non ekonomis yang
diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja
guna menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan oleh organisasi. Aspek
ekonomis berhubungan dengan pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus
yang sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek non ekonomis berupa adanya jaminan
kesehatan, kesejahteraan dan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan
pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan memperkecil adanya konflik antara
tenaga kerja dengan pemberi kerja. Antara lain tentang kepuasan karyawan dan
komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
Sumber:
-
Enceng Suryarama. Administrasi
Kepegawaian. Cetakan ke-2; Edisi ke-3. Tangerang Selatan:Universitas
Terbuka,2014.
-
Diadaptasi dan diedit dari Susilo
Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta,
1994, hal. 37-49.
-
http://sofaada.blogspot.co.id/2015/12/tugas-manajemen-sumber-daya-manusia.html
CASINOPATEC™ Casino Review and Real Money Bonus
ReplyDeleteCasinoOnline.ag 라이브스코어사이트 welcomes all new players! Sign 스피드 바카라 up today to receive a 100% welcome bonus worth up to 999betasia €50 스트라이크존 & 폰타나 벳 €100 to play Slots.