TUGAS 1 - PENGEMBANGAN ORGANISASI (ADPU4441)


1.      Organisasi merupakan sistem yang berproses, hidup dan dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Jelaskan maksudnya dan berikan contoh !
Jawaban:
Organisasi merupakan sistem yang berproses, hidup dan dapat berinteraksi dengan lingkungannya dalam artian respons organisasi terhadap lingkungan, menandakan bahwa sebagai sistem, organisasi berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi organisasi dengan lingkungan ini terjadi karena sistem yang berproses tersebut bersifat terbuka. Dikatakan terbuka karena, sebagai suatu sistem organisasi mendapat masukan atau dipengaruhi sumber energi dari lingkungan sekitarnya, misalnya modal, material, informasi, manusia, kekuatan sosial, dan lain sebagainya. Masukan tadi diolah menjadi suatu hasil produksi melalui proses transformasi dan untuk selanjutnya diteruskan sebagai suatu keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk digunakan oleh pengguna. Para pengguna itu nantinya akan memberikan umpan balik yang dapat berperan sebagai masukan dalam proses selanjutnya. Umpan balik tadi sesungguhnya berperan sebagai suatu mekanisme yang turut mengatur kehidupan suatu organisasi.
Gambar: Intereaksi Organisasi dengan Lingkungannya
Sebagai suatu sistem yang terbuka, setiap organisasi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.      Masukan. Setiap organisasi memasukan berbagai macam energi dari lingkungan: modal, bahan mentah, orang-orang, fasilitas, informasi,teknologi. Semua energi tersebut diperlukan untuk menggiatkan dan menghidupkan organisasi;
2.      Transformasi organisasi. Dengan menggunakan berbagai macam proses transformasi, maka organisasi mengubah energi masukan menjadi suatu hasil produksi, baik berupa barang atau pun jasa;
3.      Keluaran. Setiap organisasi memberikan keluaran untuk digunakan oleh masyarakat sekitarnya. Hasil keluaran tersebut dapat berupa barang atau jasa atau juga informasi yang diperlukan untuk diproses lebih lanjut;
4.      Tapal batas (boundary). Suatu sistem organisasi selalu mempunyai lingkungan yang disebut dengan tapal batas. Penggunaan tapal batas ini dimaksudkan untuk memberikan kejelasan mengenai bidang mana yang termasuk dan tidak termasuk dalam suatu sistem. Pada umumnya tapal batas tadi ditentukan menurut pemahaman atas tujuan organisasi atau unit organisasi atau menurut tingkat ketergantungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain;
5.      Umpan balik. Setiap organisasi memasukkan energi dari dan memberikan keluaran ke lingkungan. Kedua hal tersebut mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan. Informasi mengenai keluaran dari suatu organisasi akan bermanfaat bagi suatu organisasi untuk menyesuaikan produksinya sehingga lebih sesuai dengan tuntutan lingkungannya;
6.      Keterbukaan. Seperti telah dikemukakan, suatu organisasi pada dasarnya adalah merupakan suatu sistem yang terbuka, karena setiap organisasi selalu melakukan transaksi dengan lingkungannya. Oleh sebab itu, setiap organisasi selalu perlu memperhatikan hasil yang terjadi dari proses transaksi tersebut;
7.      Entropy. Agar suatu organisasi dapat bertahan hidup, maka ia berusaha agar unsur-unsurnya tidak mengalami proses kematian. Hal ini perlu mendapatkan perhatian karena organisasi sebagai suatu organisme juga mengalami proses sakit, menua, dan bila tidak dipelihara akan mengalami proses kematian. Suatu proses entropy dapat dihindarkan apabila organisasi tersebut memanfaatkan berbagai macam energi yang disediakan oleh lingkungannya;
8.      Penyesuaian secara dinamis. Walaupun selalu terdapat kecenderungan untuk selalu ada pertukaran energi, suatu organisasi selalu juga mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan diri. Selalu terjadi suatu proses untuk memelihara suatu rasio yang seimbang antara jumlah energi yang masuk dengan kekuatan untuk mempertahankan temperature badan yang seimbang dengan temperatur sekitarnya, sehingga badan manusia tersebut tetap dapat mempertahankan dirinya sebagai suatu sistem. Organisasi sebagai suatu organisme pada dasarnya melakukan suatu proses yang dikenal dengan homeo statis.
Contoh Organisasi Sistem Terbuka adalah BUMN yang terbuka dan memberikan kesempatan kepada lingkungan (masyarakat) untuk menyampaikan umpan balik adalah PT. Telkom.
Seperti yang dikatakan Utama (2014) PT. Telkom memanfaatkan media sosial sebagai sarana bagi masyarakat untuk memyampaikan keluhan. PT. Telkom memiliki akun dibeberapa sosial media seperti facebook dan twitter yang dapat digunakan oleh masyrakat untuk menyampaikan keluhannya. Menurut Schell dan McLeod (dalam Yulianto dan Fitriati,2008) Umpan Balik dari lingkungan merupakan hal yang penting karena dapat dijadikan dasar oleh organisasi dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan mengumpulkan umpan balik, menyeleksi umpan balik, lalu mencoba memperbaiki diri berdasarkan umpan balik tersebut tentunya akan membuat organisasi menjadi lebih baik. Berdasarkan contoh di atas, media yang digunakan oleh PT. Telkom juga merupakan hasil adaptasi dari perkembangan teknologi karena sebelumnya keluhan dari masyarakat hanya dapat dilakukan melalui telepon dan mendatangi Plaza Telkom namun saat ini semua pengguna jasa PT. Telkom dapat menyampaikan keluhannya kapan saja dan dimana saja melalui akun media sosial mereka.
Sumber Buku:
-          Meita Istianda[et.al.]. Pengembangan Organisasi. Cetakan ke-1;Edisi ke-3. Tanggerang Selatan:Universitas Terbuka,2016.
Sumber Internet:
http://www.kompasiana.com/michaelsamuel/sistem-terbuka-ideal-untuk bumn_56e390828efdfde30d183d9a
Soal:
2.      Model pengelolaan perubahan organisasi  salah satunya adalah Total Quality Management (TQM). Uraikan secara singkat proses pengelolaan perubahan tersebut !
Jawaban:
Model pengelolaan perubahan organisasi  salah satunya adalah Total Quality Management (TQM) atau manajemen kualitas menyeluruh. Manajemen kualitas menyeluruh atau TQM adalah suatu filsafat manajemen yang didorong oleh kebutuhan dan harapan para pelanggan serta menitikberatkan pada perbaikan yang berkelanjutan dalam proses pekerjaan. TQM merupakan suatu pembaharuan atas persepsi manajemen yang diyakini selama ini bahwa biaya yang rendah akan menaikkan produktivitas atau harga yang murah akan menaikkan kuantitas penjualan. Adapun pendapat para ahli mengenai Total Quality Management (TQM) sebagai berikut:
-          W.Edward Deming dan Joseph M. Juran (Robbins,2002:46) menggagaskan ide tentang pentingnya kualitas pada tahun 1950-an tetapi hanya mendapat sambutan yang sedikit dari lingkungannya di Amerika Serikat. Justru pihak Jepang yang sangat antusias dengan konsep tersebut dengan menerapkannya secara luas pada perusahaan-perusahaan di negaranya, terutama dalam mencapai keunggulan persaingan dengan produk-produk Negara Barat. Setelah melihat keberhasilan Negara Jepang maka pihak Barat mulai mempelajari TQM secara serius.
Penerapan TQM dimulai dari awal pelaksanaan fungsi perencanaan manajemen sampai akhir fungsi pengendalian manajemen dan ada proses umpan balik, di mana output yang dihasilkan menjadi input bagi proses produksi selanjutnya. Begitu seterusnya proses berjalan dengan mengadakan perbaikan mutu secara terus-menerus dan terkontrol secara rapi oleh seluruh pihak yang terlibatdalam proses produksi tersebut.


Peranan Total Quality Management (TQM) dalam Proses Perubahan Perusahaan
TQM haruslah merupakan falsafah yang dianut oleh seluruh bagian perusahaan dan untuk melaksanakannya dibutuhkan kerjasama antara seluruh fungsi yang berbeda. Peran fungsi-fungsi penciptaan nilai dalam menciptakan mutu management tertinggi pada barang atau jasa yang dibuat perusahaan yaitu sebagai berikut :
Fungsi Penciptaan Nilai
Peran Utama
Pengolahan

1.      Mempersingkat masa pengolahan
2.      Menemukan sumber kerusakan barang
Pemasaran

1.      Memusatkan perhatian pada pelanggan
2.      Memenuhi keinginan pelanggan yang berkaitan dengan mutu barang atau jasa

Managemen Persediaan

1.      Mengurangi jumlah pemasok
2.      Membantu pemasok menerapkan TQM
3.      Menemukan sumber kerusakan hingga ke daerah pemasok

Penelitian dan Pengembangan

Membuat rancangan barang yang memudahkan pembuatannya

Sumberdaya Manusia

1.      Melaksanakan program-program pelatihan TQM
2.      Mengelompokkan pekerja ke dalam kelompok-kelompok mutu




Syarat –syarat TQM (Total Quality Management)
    Menurut Goetsch dan davis (dalam Tjiptono, 2003: 15) komponen bagaimana memiliki sepuluh unsur yang meliputi :
    a.   Fokus pada pelanggan
 Dalam TQM, baik pelanggan Internal maupun eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk dan jasa yang disampaikan pada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk dan jasa.
    b.   Obsesi terhadap kualitas
Dalam peusahaan yang menerapkan TQM, penentu akhir adalah pelanggan internal dan eksternal. Dengan ketetapan yang ada perusahaan berusaha maksimal untuk memeenui atau melebihi yang telah ditentukan. Oleh karena itu, karyawan harus mengerjakan pekerjaan sesuai pembagian.
    c.   Pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut.
    d.   Komitmen jangka panjang
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam menjalankan bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru juga. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.


e.       Kerja sama tim (teamwork)
Perusahaan yang menerapkan TQM harus membangun kerja sama tim yang baik. Kerja sama dibangun antara karyawan dan manajer dan antar karyawan. Perusahaan juga harus menjalin kerja sama secara baik dengan pihak-pihak lain.
f.       Perbaikan sistem secara berkesinambungan
Setiap produk dan jasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkan dapat meningkat.
g.      Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan bagi perusahaan yang menerapkan TQM adalah faktor yang sangat fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Hal ini berlaku prinsip bahwa belajar adalah proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia dan jabatan. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
h.      Kebebasan yang terkendali
Dalam TQM keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan “rasa memiliki” dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. Kebebasan yang timbul sebagai akibat keterlibatan dan pemberdayaan tersebut merupakan hasil pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.
i.        Kesatuan tujuan
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus ada kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.
j.        Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Ada dua manfaat yang bisa diambil dengan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Pertama, hal ini dimungkinkan untuk mendapatkan keputusan yang baik, rencana yang lebih baik, atau perbaikan yang lebih efektif pula, karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan juga meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.
Sumber Buku:
-          Meita Istianda[et.al.]. Pengembangan Organisasi. Cetakan ke-1;Edisi ke-3. Tanggerang Selatan:Universitas Terbuka,2016.
Sumber Internet:
-          http://tarrymunawiru.blogspot.co.id/2015/01/total-quality-management.html

Soal:
3.      Jika Anda seorang Konsultan dimintai bantuan untuk membenahi organisasi yang lagi 'sakit' , apa yang harus Anda lakukan untuk untuk menyembuhkan organisasi tersebut. Jelaskan menurut pendapat Anda!
Jawab :
Menurut pendapat  saya, jika saya seorang konsultan yang saya lakukan untuk membenahi organisasi yang lagi ‘sakit’ adalah terkadang banyak perusahaan merasa sistem yang mereka punya kurang atau tidak efektif dalam menjalankan roda perputaran bisnis. Sulitnya atau memang sudah salah sejak awal, sehingga sistem yang dibuat tidak sejalan dengan visi misi perusahaan. Sistem manajemen yang baik tentu akan memajukan perusahaan. Meningkatkan daya saing, memperluas kerjasama, serta meningkatkan kepuasan klien atau pelanggan.
Berikut langkah-langkah dalam memperbaiki sistem manajemen:
  1. Meninjau Proses Bisnis Perusahaan
Proses Bisnis merupakan unsur utama dalam memperbaiki sistem manajemen. Hal ini dipelukan  guna mengetahui pola bisnis perusahaan dengan baik, serta mengetahui proses bisnis yang benar dari mulai input-proses sampai output. Proses Bisnis merupakan kejelasan alur proses dari sebuah kegiatan organisasi atau perusahaan, mulai dari hulu sampai ke hilir. Proses Bisnis ini nantinya akan menentukan jumlah fungsi serta bagian yang ada dalam struktur organisasi.
Inti dari Proses Bisnis yaitu harus jelas, supaya mempermudah manajemen dalam mengendalikan dan monitoring setiap proses yang berjalan. Selain itu, hal ini juga akan mempermudah karyawan dalam menjalani aktivitas bisnis perusahaan.
  1. Meninjau Struktur Organisasi Perusahaan
Setelah Proses Bisnis dibuat secara benar, langkah selanjutnya yaitu meninjau ulang struktur organisasi yang ada. Hal ini sangat penting karena struktur organisasi merupakan hal yang berkesinambungan dengan Proses Bisnis.
Struktur organisasi yang ideal adalah struktur organisasi yang dibuat berdasarkan proses bisnis yang ada, bukan struktur organisasi yang dibuat sekehendak hati atau asal-asalan. Struktur organisasi wajib disusun ulang sesuai dengan proses bisnis supaya ada kejelasan bagian atau fungsi, kewenangan, tugas dan tanggung jawab—sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak tumpang tindih serta  segala bentuk aktivitas akan mudah dikontrol dan dikendalikan.
Struktur organisasi sangat menentukan suksesnya implementasi sebuah sistem. Salah satu contohnya adalah sistem SOP. Sebab SOP yang baik adalah SOP yang dibuat berdasarkan struktur organisasi yang sudah final, dan dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka fungsi wewenang dan tanggung jawab di masing-masing proses dan bagian itu jelas bentuknya.
  1. Meninjau Sarana dan Prasarana Perusahaan
Sarana dan prasarana perusahaan sangat diperlukan dalam memperbaiki sistem manajemen perusahaan. Hal ini diperlukan sebagai penunjang dalam menjalankan suatu sistem manajemen, sehingga sistem yang ada menjadi lebih efektif dan efisien. Apabila  sarana dan prasarana kurang memadai maka akan mengakibatkan sistem tidak akan berjalan dengan optimal, bahkan bisa terkendala di lapangan. Oleh karena itu, tinjauan terhadap sarana dan prasarana ini sangat penting, sehingga sistem dapat berjalan optimal dan baik di dalam perusahaan.
  1. Meninjau kembali efektivitas sistem yang sudah berjalan di dalam perusahaan
Meninjau kembali sistem yang sudah berjalan, apakah sistem yang dijalankan selama ini efektif atau malah cenderung tidak efektif. Dalam hal membangun sistem manajemen perlu diingat, bahwa hal yang paling utama adalah implementasi di lapangan, bukan mengesampingkan perlu atau tidaknya sebuah sistem. Sehingga sangat diperlukan pencocokan jenis sistem manajemen yang seperti apa yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi perusahaan, gaya kepimpinan manajemen, serta kondisi kemampuan karyawan dalam menjalankan sistem tersebut.

  1. Meninjau kembali komitmen dari pimpinan perusahaan
Meninjau ulang komitmen pimpinan perusahaan sangatlah penting. Karena sebagus apa pun sistem yang dibuat, tanpa ada komitmen yang baik dari manajemen, maka semuanya akan sia-sia. Hal ini diperlukan karena segala sesuatu bersumber dari komitmen pimpinan dalam menjelankan roda perusahaan. Kenyamanan para karyawan, sistem, sarana prasarana dan lain-lain merupakan bentuk aktualisasi dari komitmen pimpinan perusahaan. Segalanya tidak dapat optimal apabila tidak disertai dan didukung komitmen yang baik dan kuat dari pimpinan atau manajemen.
Oleh karena itu, komitmen pimpinan sangat penting dalam membawa perusahaan ke arah yang progresif. Diperlukan peninjauan karena hal ini akan mempengaruhi baik dalam sistem manajemen maupun yang lainnya, dalam penerapannya yang mana berpengaruh pada sumber daya yang dimiliki.
Sumber Internet:
-          http://kumitukonsultan.com/2015/10/sistem-manajemen-yang-baik-dan-benar/

No comments:

Post a Comment

Kaitan Kaidah dengan Kaidah-Kaidah Sosial Lainnya

Pengertian Kaidah merupakan patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam bertindak. Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan ...