Rangkuman Modul 7 : INOVASI DAN REPRESENTASI


Kegiatan Belajar 1: Inovasi dan Kreativitas
Disamping melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, aktuasi, dan pengawasan maka seorang manajer juga dituntut untuk dapat melaksanakan suatu fungsi  lain yaitu fungsi inovasi (innovation). Menurut Peter Drucker dalam memimpin suatu bisnis seorang manajer tidak dapat hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasif atau pengambilan keputusan saja, tetapi ia harus melakukan pekerjaan yang sifatnya lebih kreatif. Langkah pertama dalam inovasi adalah  penciptaan ide baru, yang sering dalam bentuk inspirasi muncul secara tiba-tiba. Dalam buku Ernest Dale, yaitu Management Theory and Practice, disebutkan beberapa proses kreativitas yang dapat dilakukan oleh seorang manajer untuk mengembangakan suatu kreativitas yang ada dalam organisasinya. Proses kreativitas tersebut adalah:
1.        Menggali kreativitas yang tersembunyi (kreativitas laten) yang dianggap dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda;
2.        Mengidentifikasikan orang-orang yang secara alamiah mempunyai kreativitas yang tinggi;
3.        Mengembangkan dan menciptakan suatu suasana yang dapat lebih mendorong timbulnya kreativitas.
Menurut pandangan Terry, kapasitas dari kebanyakan manajer dan nonmanajer untuk menemukan ide-ide baru dan kemudian menerapkannya dapat menjadi berlipat ganda dalam suatu periode yang pendek, apabila mereka mengembangkan suatu sikap yang membebaskan pikiran mereka dari ikatan mental mengenai pola atau kebiasaan, konformitas, dan kebudayaan. Empat hal utama yang menghambat seseorang untuk menemukan ide-ide adalah:
1. Tidak adanya/kurangnya kepercayaan diri (self confidence);
2. Takut untuk menghadapi kritikan-kritikan dan kegagalan;
3. Bermaksud untuk menyesuaikan diri;
4. Tidak cakap untuk berkonsentrasi.
Untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh inovasi maka dapat digunakan suatu cara yang disebut innovative imitation. Oleh karena itu, maka dianjurkan suatu sistem untuk mengawasi inovasi yang dikembangkan oleh pihak lain, sampai pada saat yang tepat, yaitu inovasi tersebut mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dengan baik.
Dalam menerapkan ide dasar diperlukan suatu ide kecil sebagai tambahan dalam rangka untuk mencapai sukses akhir. Menurut Tery dibutuhkan beberapa point dalam penerimaan suatu ide tersebut, yaitu:
1.        Apakah ide-ide tersebut sudah dibuat secara terperinci dan lengkap?
2.        Tuliskan keuntungan-keuntungan yang mungkin dicapai dengan penggunaan ide baru tersebut.
3.        Buatlah ide baru tersebut mudah dimengerti dan dipahami oleh setiap orang.
4.        Bicarakan ide baru tersebut dengan beberapa orang untuk melihat kemungkinan terdapatnya kelemahan-kelemahan yang membutuhkan perbaikan.
5.        Sajikan rencana ide yang sudah diperbaharui tersebut pada saat yang tepat.

Kegiatan Belajar 2: Pembentukan Bagian Penelitian dan Pengembangan
Di dalam suatu perusahaan diperlukan suatu bagian yang menangani masalah penelitian dan pengembangan bagi usahanya. Dalam penelitian dan pengembangan diperlukan pembatasan untuk menyusun strategi pemasaran yang searah dengan tujuan organisasi. Adapun yang diperlukan dalam pembentukan bagian penelitian dan pengembangan untuk organisasi, yaitu:
a.     Pengorganisasian bagian riset dalam perusahaan.
       Suatu bagian riset pada suatu perusahaan pada umumnya berada di bawah serang direktur riset yang paham tentang tujuan manajemen serta dapat menjadi seorang pemimpin (administrator). Cara pengorganisasian yang dilakukan dibagian riset ada dua yaitu pengorganisasian secara tradisional dan pengorganisasian dalam bentuk organisasi gugus tugas.

b. Memilih Proyek
Dalam mengusulkan proyek yang diteliti harus mendapatkan persetujuan dari direktur riset. Usulan-usulan proyek tersebut harus dirapatkan dahulu dalam suatu komite yang terdiri dari beberapa kepala bagian yaitu kepala bagian pemasaran, kepala bagian keuangan dan kepala bagian perencanaan jangka panjang. Apabila komite menerima usulan proyek riset tersebut barulah diizinkan penyedia biaya guna mengosep proyek penelitian serta menyusun struktur variable-variabel dan operasionalisasi hubungan variable-variabel tersebut. Setelah berhasil dikonseptualkan maka proyek tersebut harus dipresentasikan oleh komite, jika disetujui maka direktur penelitian akan memberikan perlengkapan dan pegawai yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek tersebut.

c. Inovasi dalam Manajemen
Inovasi dalam manajemen sering berkisar dalam masalah mengembangkan bagaimana mengombinasikan kerja yang ada dengan kreativitas yang muncul. Salah satu sistem yang mendorong kreativitas ke arah inovasi perlu dikembangkan dalam dunia usaha atau perusahaan. Salah satu caranya bahwa setiap orang dalam organisasi perusahaan dapat menyampaiakan atau mengusulkan idenya untuk diterapkan dalam pekerjaan pada bagian masing-masing. Jika ide ini tepat untuk bagiannya, selanjutnya pimpinan bagian dengan tembusan kepada bagian riset dan bagian pemasaran, selanjutnya akan mencoba menerapkan ide tersebut namun jika tidak cocok maka ide tersebut ditinggalkan. Program iklim tersebut akan membantu terpeliharanya iklim kreativitas, member semangat kepada anggota ataupun manajer untuk tetap memerlukan pikirannya dalam rangka inovasi.

Kegiatan Belajar 3: Representasi sebagai Usaha Memperluas Hubungan

Perusahaan akan selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan supplier (rekanan) dalam rangka menjamin agar tidak terganggunya sumber-sumber atau supplier. Demikian pula hubungan dengan bank ataupun lembaga-lembaga keuangan yang lain dalam rangka kebutuhan keuangan ataupun penjualan saham bagi perusahaannya serta  melakukan hubungan dengan maasyarakat umum, pemerintah dan serikat buruh. Kegiatan semacam ini merupakan fungsi representasi yang mana perusahaan tidak dapat hidup atau beroperasi tanpa adanya hubungan-hubungan dengan kelompok luar apakah masyarakat, leveransir, pemerintah atau lembaga keuangan, Bank dan sebagainya.






Rangkuman Modul 8: TEORI DAN PRAKTIK PEMBUATAN KEPUTUSAN
Kegiatan Belajar 1: Beberapa Teori Pembuatan Keputusan
Beberapa teori pembuatan keputusan, yaitu:
1.    Teori Ekonomi Tradisional
       Teori ini tentang pembuatan keputusan berpegang pada teori yang mengatakan bahwa perusahaannya selalu berusaha mencari keuntungan semaksimal mungkin. Teknik yang dikenal dalam ekonomi tradisional ini sering dikenal dengan analisis marjinal.
2.    Teori Keputusan Matematis
       Penggunaan matematika dalam teknik pembuatan keputusan sangat dirasakan kegunaannya terutama dalam menghindari risiko serta ketidakpastian yang mungkin terjadi. Walaupun teknis matematis tidaklah mendikte keputusan, melainkan hanya menyediakan suatu cara sistematis yang hanya memperlihatkan akibat-akibat yang mungkin terjadi jika pembuat keputusan menghadapi masalah di mana banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hasil di kemudian hari.
3.    Teori Psikologis
       Teori ini dimaksudkan untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam benak seorang pembuat keputusan ketika ia membuat suatu keputusan. Menurut H.A. Simon mengatakan bahwa manajer cenderung untuk satisfied, yaitu mencari jawaban-jawaban yang cukup baik. Psikologi pembuatan keputusan juga berhubungan dengan kebingungan antaratujuan dan cara yang sering terjadi dalam perusahaan yang modern. Salah satu penyebab hal  ini adalah adanya keinginan manajer untuk memperoleh apa yang disebut prestise atau gengsi. Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil seorang pembuat keputusan adalah dengan mengenal gambaran si pembuat keputusan mengenai dunia usaha.

Kegiatan Belajar 2: Proses Pembuatan Keputusan
Keputusan-keputusan yang dibuat dalam organisasi niaga dapat digolongkan menjadi (1) kebijakan, (2) keputusan administratif, serta (3) keputusan adhoc. Kebijakan merupakan keputusan yang paling tinggi tingkatnya, kemudian berturut-turut keputusan administratif dan keputusan adhoc (eksekutif). Oleh sebab itu, kebijakan diputuskan oleh pucuk pimpinan (top management), sedangkan keputusan yang lebih rendah diambil oleh para manajer / pegawai yang mempunyai tingkatan yang lebih rendah pula.
Di dalam proses pembuatan keputusan, kita tidak dapat mengabaikan faktor-faktor yaitu:
1. Faktor Rasionalitas dan Irasionalitas, dibuat berdasarkan tujuan yang sudah dirumuskan dengan jelas serta mempertimbangkan alternatif-alternatif beserta akibat yang ditimbulkan, yang mana tergantung dari situasi dan pribadi dari para pembuat keputusan. Dalam ilmu ekonomi, pola dari suatu pembuat keputusan rasional sering kali dirumuskan (1) membuat asumsi tertentu dengan maksud menyederhanakan agar keputusan dapat dibuat, (2) mempertimbangkan akibat (konsekuensi) dari berbagai alternatif tindakan yang dijalankan dan (3) relaxing (relaksasi) asumsi-asumsi.
2. Faktor Kuantifikasi, yang mana teori keputusan matematis digunakan pada keputusan yang dikuantifikasikan
3. Faktor Nonkuantifikasi, keputusan yang faktor-faktornya tidak dapat dikuantifikasikan misalnya dalam mengevaluasi kebutuhan upah serikat pekerja karena adanya banyak faktor nonkuantifikasi sehingga diperlukan wawasan luas dan firasat dalam menentukan faktor nonkuanifikasi.

Kegiatan Belajar 3: Memperbaiki Pembuatan Keputusan
Dalam memperbaiki keadaan perusahaan diperlukan perbaikan terhadap perbuatan keputusan yang dibuat dapat dibantu dengan cara:
1.        Memberikan lebih banyak latihan (training) kepada bawahannya mengenai bidang di mana mereka tidak dapat membuat keputusan dari berbagai pandangan yang saling berlawanan.
2.        Mengubah struktur organisasi dan memberikan wewenang lebih banyak dan jelas pada pegawai garis (lini).
3.        Mengubah sikap manajemen tingkat tertinggi, dan hal ini tentunya dapat dilakukan oleh mereka sendiri.
4.        Perlu ditingkatkan pengenalan terhadap berbagai pemikiran atau praktik-praktik yang keliru yang sering terjadi dalam suatu perusahaan.








Rangkuman Modul 9: MANAJEMEN DI MASA YANG AKAN DATANG
Kegiatan Belajar 1 : Pengaruh TIK  (ICT) pada Pekerjaan Manajerial
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and Technology (ICT) walaupun dapat melakukan beberapa tipe pekerjaan dengan sangat cepat dan lebih akurat daripada yang dilakukan manusia, tetapi belum menimbulkan pengangguran yangluas, sekalipun diantara pekerja administrasi kantor (clerical workers) yang pekerjaannya paling mungkin diambil alih oleh komputer.
1. Pengaruh terhadap Tenaga Kerja
Adanya kekhawatiran menurunnya jumlah pekerja administrasi yang tersedia di sektor ekonomi sehingga dapat memperbesar jumlah pengangguran di kalangan tenaga kerja yang baru memasuki pasaran kerja. Tetapi, kekhawatiran ini tampaknya belum terjadi karena tidak adanya pengangguran tenaga administrasi disebabkan pekerjaan perkantoran dari tahun ketahun bertambah banyak. Selain itu, survei penggunaan TIK (ICT) diperusahaan menumbuhkan petugas pengawasan yang semula dua orang menjadi duapuluh orang setelah dipasangkan dipabrik dan digunakan dalam beberapa bagian organisasi.
2. Pengaruh terhadap Isu Pekerjaan (Job Content)
Makin bertambahnya pekerjaan manajer tingkat rendah dan manajer tingkat menengah untuk mempelajari tentang TIK (ICT). Manajer harus pula membantu programmer untuk mengerti apa yang dibutuhkan serta mampu mempelancar sistem kerja komputer ketika komputer pertama kali dipasang. Selain itu dengan adanya TIK (ICT) diperlukan pembinaan petugas atau karyawan  melalui pemindahan dan latihan bagi mereka.
3. Pengaruh terhadap Struktur Organisasi
Top management lebih banyak mendapat informasi dari adanya komputerisasi dan mempengaruhi sentralisasi dan desentralisasi perusahaan.
4. Tempat bagi Pegawai Komputer
Adanya Communication Gap antara top management dengan ahli komputer.





Kegiatan Belajar 2 : Manajemen di Masa yang Akan Datang    
Manajemen di masa yang akan datang dipengaruhi oleh sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan luar (Eksternal) yaitu pengawasan dari pemerintah terhadap dunia bisnis memang mutlak diperlukan. Disamping itu inovasi modal pada beberapa proyek inovasi yang berat, hanyalah pemerintah yang membiayainya. Selain itu adanya peranan pemerintah dalam pengawasan perusahaan untuk menghindari adanya privasi terhadap sejumlah orang yang bekerja di perusahaan tersebut.
2. Adanya perusahaan besar dan perusahaan kecil. Pada perusahaan besar akan timbul masalah adanya kesulitan koordinasi, kurangnya fleksibilitas, lemahnya semangat kerja yang tinggi dan kekuasaan para eksekutif yang mana berbanding terbalik dengan perusahaan kecil.
3. Tenaga kerja
Adanya otomasi yang telah memungkinkan hasil yang lebih besar dengan lebih sedikitnya jam kerja buruh dan adanya pembayaran upah dari perjam menjadi perminggu karena pengaruh dari stabilitas permintaan

Manajer di masa depan akan memerlukan berbagai pengetahuan jauh lebih banyak daripada manajer sekarang, khususnya dalam matematika. Walaupun beberapa keputusan sekarang dapat dirutinitaskan melalui penggunaan komputer, pembuatan keputusan oleh manusia masih tetap diperlukan.

No comments:

Post a Comment

Kaitan Kaidah dengan Kaidah-Kaidah Sosial Lainnya

Pengertian Kaidah merupakan patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam bertindak. Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan ...