Kegiatan
Belajar 1: Inovasi dan Kreativitas
Disamping melaksanakan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, aktuasi, dan pengawasan maka seorang manajer
juga dituntut untuk dapat melaksanakan suatu fungsi lain yaitu fungsi inovasi (innovation). Menurut Peter Drucker dalam
memimpin suatu bisnis seorang manajer tidak dapat hanya melakukan
pekerjaan-pekerjaan administrasif atau pengambilan keputusan saja, tetapi ia
harus melakukan pekerjaan yang sifatnya lebih kreatif. Langkah pertama dalam
inovasi adalah penciptaan ide baru, yang
sering dalam bentuk inspirasi muncul secara tiba-tiba. Dalam buku Ernest Dale,
yaitu Management Theory and Practice, disebutkan beberapa proses kreativitas
yang dapat dilakukan oleh seorang manajer untuk mengembangakan suatu
kreativitas yang ada dalam organisasinya. Proses kreativitas tersebut adalah:
1.
Menggali kreativitas yang tersembunyi (kreativitas laten) yang dianggap
dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda;
2.
Mengidentifikasikan orang-orang yang secara
alamiah mempunyai kreativitas yang tinggi;
3.
Mengembangkan dan menciptakan suatu suasana yang
dapat lebih mendorong timbulnya kreativitas.
Menurut pandangan Terry, kapasitas dari kebanyakan manajer dan nonmanajer
untuk menemukan ide-ide baru dan kemudian menerapkannya dapat menjadi berlipat
ganda dalam suatu periode yang pendek, apabila mereka mengembangkan suatu sikap
yang membebaskan pikiran mereka dari ikatan mental mengenai pola atau
kebiasaan, konformitas, dan kebudayaan. Empat hal utama yang menghambat
seseorang untuk menemukan ide-ide adalah:
1. Tidak
adanya/kurangnya kepercayaan diri (self confidence);
2. Takut untuk
menghadapi kritikan-kritikan dan kegagalan;
3. Bermaksud
untuk menyesuaikan diri;
4. Tidak cakap
untuk berkonsentrasi.
Untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh inovasi maka dapat
digunakan suatu cara yang disebut innovative imitation. Oleh karena itu, maka
dianjurkan suatu sistem untuk mengawasi inovasi yang dikembangkan oleh pihak
lain, sampai pada saat yang tepat, yaitu inovasi tersebut mempunyai kemungkinan
besar untuk berhasil dengan baik.
Dalam menerapkan
ide dasar diperlukan suatu ide kecil sebagai tambahan dalam rangka untuk
mencapai sukses akhir. Menurut Tery dibutuhkan beberapa point dalam penerimaan suatu ide tersebut, yaitu:
1.
Apakah ide-ide tersebut sudah dibuat secara
terperinci dan lengkap?
2.
Tuliskan keuntungan-keuntungan yang mungkin
dicapai dengan penggunaan ide baru tersebut.
3.
Buatlah ide baru tersebut mudah dimengerti dan
dipahami oleh setiap orang.
4.
Bicarakan ide baru tersebut dengan beberapa
orang untuk melihat kemungkinan terdapatnya kelemahan-kelemahan yang
membutuhkan perbaikan.
5.
Sajikan rencana ide yang sudah diperbaharui
tersebut pada saat yang tepat.
Kegiatan Belajar 2: Pembentukan Bagian
Penelitian dan Pengembangan
Di
dalam suatu perusahaan diperlukan suatu bagian yang menangani masalah
penelitian dan pengembangan bagi usahanya. Dalam penelitian dan pengembangan
diperlukan pembatasan untuk menyusun strategi pemasaran yang searah dengan
tujuan organisasi. Adapun yang diperlukan dalam pembentukan bagian penelitian
dan pengembangan untuk organisasi, yaitu:
a.
Pengorganisasian bagian riset dalam
perusahaan.
Suatu bagian riset pada suatu perusahaan
pada umumnya berada di bawah serang direktur riset yang paham tentang tujuan
manajemen serta dapat menjadi seorang pemimpin (administrator). Cara
pengorganisasian yang dilakukan dibagian riset ada dua yaitu pengorganisasian
secara tradisional dan pengorganisasian dalam bentuk organisasi gugus tugas.
b.
Memilih Proyek
Dalam
mengusulkan proyek yang diteliti harus mendapatkan persetujuan dari direktur
riset. Usulan-usulan proyek tersebut harus dirapatkan dahulu dalam suatu komite
yang terdiri dari beberapa kepala bagian yaitu kepala bagian pemasaran, kepala
bagian keuangan dan kepala bagian perencanaan jangka panjang. Apabila komite
menerima usulan proyek riset tersebut barulah diizinkan penyedia biaya guna
mengosep proyek penelitian serta menyusun struktur variable-variabel dan
operasionalisasi hubungan variable-variabel tersebut. Setelah berhasil
dikonseptualkan maka proyek tersebut harus dipresentasikan oleh komite, jika
disetujui maka direktur penelitian akan memberikan perlengkapan dan pegawai
yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek tersebut.
c.
Inovasi dalam Manajemen
Inovasi
dalam manajemen sering berkisar dalam masalah mengembangkan bagaimana
mengombinasikan kerja yang ada dengan kreativitas yang muncul. Salah satu
sistem yang mendorong kreativitas ke arah inovasi perlu dikembangkan dalam
dunia usaha atau perusahaan. Salah satu caranya bahwa setiap orang dalam
organisasi perusahaan dapat menyampaiakan atau mengusulkan idenya untuk
diterapkan dalam pekerjaan pada bagian masing-masing. Jika ide ini tepat untuk
bagiannya, selanjutnya pimpinan bagian dengan tembusan kepada bagian riset dan
bagian pemasaran, selanjutnya akan mencoba menerapkan ide tersebut namun jika
tidak cocok maka ide tersebut ditinggalkan. Program iklim tersebut akan
membantu terpeliharanya iklim kreativitas, member semangat kepada anggota
ataupun manajer untuk tetap memerlukan pikirannya dalam rangka inovasi.
Kegiatan Belajar 3: Representasi sebagai
Usaha Memperluas Hubungan
Perusahaan
akan selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan supplier (rekanan) dalam
rangka menjamin agar tidak terganggunya sumber-sumber atau supplier. Demikian
pula hubungan dengan bank ataupun lembaga-lembaga keuangan yang lain dalam
rangka kebutuhan keuangan ataupun penjualan saham bagi perusahaannya serta melakukan hubungan dengan maasyarakat umum,
pemerintah dan serikat buruh. Kegiatan semacam ini merupakan fungsi
representasi yang mana perusahaan tidak dapat hidup atau beroperasi tanpa
adanya hubungan-hubungan dengan kelompok luar apakah masyarakat, leveransir,
pemerintah atau lembaga keuangan, Bank dan sebagainya.
Rangkuman
Modul 8: TEORI DAN PRAKTIK PEMBUATAN KEPUTUSAN
Kegiatan
Belajar 1: Beberapa Teori Pembuatan Keputusan
Beberapa
teori pembuatan keputusan, yaitu:
1. Teori Ekonomi Tradisional
Teori ini tentang pembuatan keputusan
berpegang pada teori yang mengatakan bahwa perusahaannya selalu berusaha
mencari keuntungan semaksimal mungkin. Teknik yang dikenal dalam ekonomi tradisional
ini sering dikenal dengan analisis marjinal.
2. Teori Keputusan Matematis
Penggunaan matematika dalam teknik
pembuatan keputusan sangat dirasakan kegunaannya terutama dalam menghindari
risiko serta ketidakpastian yang mungkin terjadi. Walaupun teknis matematis
tidaklah mendikte keputusan, melainkan hanya menyediakan suatu cara sistematis
yang hanya memperlihatkan akibat-akibat yang mungkin terjadi jika pembuat
keputusan menghadapi masalah di mana banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya
hasil di kemudian hari.
3. Teori Psikologis
Teori ini dimaksudkan untuk menggambarkan
apa yang terjadi dalam benak seorang pembuat keputusan ketika ia membuat suatu
keputusan. Menurut H.A. Simon mengatakan bahwa manajer cenderung untuk satisfied, yaitu mencari jawaban-jawaban
yang cukup baik. Psikologi pembuatan keputusan juga berhubungan dengan
kebingungan antaratujuan dan cara yang sering terjadi dalam perusahaan yang
modern. Salah satu penyebab hal ini
adalah adanya keinginan manajer untuk memperoleh apa yang disebut prestise atau
gengsi. Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil
seorang pembuat keputusan adalah dengan mengenal gambaran si pembuat keputusan
mengenai dunia usaha.
Kegiatan
Belajar 2: Proses Pembuatan Keputusan
Keputusan-keputusan
yang dibuat dalam organisasi niaga dapat digolongkan menjadi (1) kebijakan, (2)
keputusan administratif, serta (3) keputusan adhoc. Kebijakan merupakan keputusan yang paling tinggi tingkatnya,
kemudian berturut-turut keputusan administratif dan keputusan adhoc (eksekutif). Oleh sebab itu,
kebijakan diputuskan oleh pucuk pimpinan (top
management), sedangkan keputusan yang lebih rendah diambil oleh para
manajer / pegawai yang mempunyai tingkatan yang lebih rendah pula.
Di
dalam proses pembuatan keputusan, kita tidak dapat mengabaikan faktor-faktor
yaitu:
1. Faktor
Rasionalitas dan Irasionalitas, dibuat berdasarkan tujuan yang sudah dirumuskan
dengan jelas serta mempertimbangkan alternatif-alternatif beserta akibat yang
ditimbulkan, yang mana tergantung dari situasi dan pribadi dari para pembuat
keputusan. Dalam ilmu ekonomi, pola dari suatu pembuat keputusan rasional
sering kali dirumuskan (1) membuat asumsi tertentu dengan maksud
menyederhanakan agar keputusan dapat dibuat, (2) mempertimbangkan akibat
(konsekuensi) dari berbagai alternatif tindakan yang dijalankan dan (3) relaxing (relaksasi) asumsi-asumsi.
2. Faktor
Kuantifikasi, yang mana teori keputusan matematis digunakan pada keputusan yang
dikuantifikasikan
3. Faktor
Nonkuantifikasi, keputusan yang faktor-faktornya tidak dapat dikuantifikasikan
misalnya dalam mengevaluasi kebutuhan upah serikat pekerja karena adanya banyak
faktor nonkuantifikasi sehingga diperlukan wawasan luas dan firasat dalam
menentukan faktor nonkuanifikasi.
Kegiatan Belajar 3: Memperbaiki Pembuatan
Keputusan
Dalam
memperbaiki keadaan perusahaan diperlukan perbaikan terhadap perbuatan
keputusan yang dibuat dapat dibantu dengan cara:
1.
Memberikan lebih banyak latihan (training)
kepada bawahannya mengenai bidang di mana mereka tidak dapat membuat keputusan
dari berbagai pandangan yang saling berlawanan.
2.
Mengubah struktur organisasi dan memberikan
wewenang lebih banyak dan jelas pada pegawai garis (lini).
3.
Mengubah sikap manajemen tingkat tertinggi, dan
hal ini tentunya dapat dilakukan oleh mereka sendiri.
4.
Perlu ditingkatkan pengenalan terhadap berbagai
pemikiran atau praktik-praktik yang keliru yang sering terjadi dalam suatu
perusahaan.
Rangkuman Modul 9: MANAJEMEN DI MASA YANG
AKAN DATANG
Kegiatan Belajar 1 : Pengaruh TIK (ICT) pada Pekerjaan Manajerial
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and Technology
(ICT) walaupun dapat melakukan beberapa tipe pekerjaan dengan sangat cepat dan
lebih akurat daripada yang dilakukan manusia, tetapi belum menimbulkan
pengangguran yangluas, sekalipun diantara pekerja administrasi kantor (clerical workers) yang pekerjaannya
paling mungkin diambil alih oleh komputer.
1.
Pengaruh terhadap Tenaga Kerja
Adanya kekhawatiran menurunnya jumlah
pekerja administrasi yang tersedia di sektor ekonomi sehingga dapat memperbesar
jumlah pengangguran di kalangan tenaga kerja yang baru memasuki pasaran kerja.
Tetapi, kekhawatiran ini tampaknya belum terjadi karena tidak adanya
pengangguran tenaga administrasi disebabkan pekerjaan perkantoran dari tahun
ketahun bertambah banyak. Selain itu, survei penggunaan TIK (ICT) diperusahaan
menumbuhkan petugas pengawasan yang semula dua orang menjadi duapuluh orang
setelah dipasangkan dipabrik dan digunakan dalam beberapa bagian organisasi.
2.
Pengaruh terhadap Isu Pekerjaan (Job Content)
Makin bertambahnya pekerjaan manajer
tingkat rendah dan manajer tingkat menengah untuk mempelajari tentang TIK
(ICT). Manajer harus pula membantu programmer untuk mengerti apa yang
dibutuhkan serta mampu mempelancar sistem kerja komputer ketika komputer
pertama kali dipasang. Selain itu dengan adanya TIK (ICT) diperlukan pembinaan
petugas atau karyawan melalui pemindahan
dan latihan bagi mereka.
3.
Pengaruh terhadap Struktur Organisasi
Top management lebih banyak mendapat
informasi dari adanya komputerisasi dan mempengaruhi sentralisasi dan
desentralisasi perusahaan.
4.
Tempat bagi Pegawai Komputer
Adanya Communication Gap antara top
management dengan ahli komputer.
Kegiatan Belajar 2 : Manajemen di Masa yang
Akan Datang
Manajemen
di masa yang akan datang dipengaruhi oleh sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan
luar (Eksternal) yaitu pengawasan
dari pemerintah terhadap dunia bisnis memang mutlak diperlukan. Disamping itu
inovasi modal pada beberapa proyek inovasi yang berat, hanyalah pemerintah yang
membiayainya. Selain itu adanya peranan pemerintah dalam pengawasan perusahaan
untuk menghindari adanya privasi terhadap sejumlah orang yang bekerja di
perusahaan tersebut.
2. Adanya perusahaan
besar dan perusahaan kecil. Pada perusahaan besar akan timbul masalah adanya
kesulitan koordinasi, kurangnya fleksibilitas, lemahnya semangat kerja yang
tinggi dan kekuasaan para eksekutif yang mana berbanding terbalik dengan
perusahaan kecil.
3.
Tenaga kerja
Adanya otomasi yang telah memungkinkan
hasil yang lebih besar dengan lebih sedikitnya jam kerja buruh dan adanya
pembayaran upah dari perjam menjadi perminggu karena pengaruh dari stabilitas
permintaan